Biografi KH. Yahya Cholil Staquf

76

bahwa tidak ada masalah terkait perjalanannya dan

ia dapat meneruskan perjalanannya ke penerbangan

domestik. Karena sudah mengisi berbagai macam

persyaratan untuk ke Gedung Putih, ia pun tak diperiksa

lagi oleh petugas karena sepertinya clearence dari

Gedung Putih secara otomatis ter-update dalam sistem

keamanan Amerika Serikat, termasuk yang ada di bandara.

Namun, jam waktu itu sudah menunjuk pukul 14.30 dan

pesawat yang seharusnya dia tumpangi sudah terbang

tanpa dirinya. Menurut jadwal, seharusnya Gus Yahya

terjadwal berangkat pada pukul 12.30. Karena kendala

penerbangan berasal dari petugas keamanan, Gus Yahya

dapat meminta diberikan kursi baru untuk penerbangan

berikutnya. Namun, permasalahan belum sepenuhnya

selesai. Masalah berikutnya adalah pesawat selanjutnya

terjadwal pada malam hari sehingga dapat berimplikasi

pada jadwal dirinya yang sudah disusun karena ia akan

sampai tengah malam di Washington. Dengan demikian,

waktu istirahat menjadi sangat singkat dan sejumlah

agenda harus disesuaikan dengan agenda bertemu dengan

Wakil Presiden Amerika Serikat.

Karena sudah terjadwal dengan baik, pagi harinya

Gus Yahya tetap berusaha memenuhi komitmennya

dengan sejumlah agenda yang sudah dipadatkan. Namun,

sejak pagi Gus Yahya merasa mendapatkan perlakukan

berbeda. Biasanya ia masuk dalam The Capitol sendirian.

Pagi itu terasa berbeda karena ada yang menjemput dan

ketika keluar pun dia di antarkan langsung ke pintu mobil

oleh Anggota Kongres Amerika Serikat yang ia temui.

Orang yang ia temui ketika itu adalah ketua komisi yang

menangani kebijakan luar negeri dan berasal dari Partai

Republik.